Tantangan
Lintas Budaya dari Motivasi
Dalam lingkungan
bisnis global saat ini, manajer tidak mungkin berhasil melakukan motivasi
dengan teori yang sama untuk lokasi yang berbeda. Beberapa teori (hierarki
kebutuhan Maslow, kebutuhan akan prestasi, dan teori keadilan)tidak berhasil
dengan baik untuk kebudayaan lain. Namun faktor
motivator (intrinsik) Herzberg bersifat universal, keinginan atas pekerja menarik dan tampak penting bagi semua pekerja, dan bersifat terbuka apapun budaya nasional mereka.
motivator (intrinsik) Herzberg bersifat universal, keinginan atas pekerja menarik dan tampak penting bagi semua pekerja, dan bersifat terbuka apapun budaya nasional mereka.
Memotivasi
Kelompok Kerja yang Unik
Memotivasi
para karyawan tidak mudah, mereka memiliki harapan yang berbeda-beda, dengan
adanya keinginan karyawan yang bervariasi. Mengingat perbedaan-peredaan ini
manajer harus memotivasi kelompok karyawan yang unik di tempat kerja saat ini
dengan efektif. Satu hal adalah untuk memahami kebutuhan motivasi dari
kelompok-kelompok ini, termasuk keragaman karyawan, profesional, karyawan tidak
tetap, dan karyawan dengan keterampilan rendah dan upah minimun.
Tantangan
manajer terhadap kelompok pekerja yang unik. Beragam tenaga kerja mencari
fleksibilitas. Pekerja profesional menginginkan dukungan dan tantangan
pekerjaan, dan mereka akan termotivasi dengan pekerjaan itu sendiri. Karyawan
tidak tetap menginginkan kesempatan untuk menjadi permanenatau mendapat
pelatihan ketrampilan. Untuk memotivasi pekerja dengan keterampilan rendah dan
berupah minimum dapat dimotivasi dengan program pengakuan dan penghargaan yang
tulus untuk pekerjaan yang dilakukan.
Mendesain
Program Imbalan yang Sesuai
Program-program
imbalan bagi karyawan sangat berperan dalam memotivasi perilaku yang tepat bagi
karyawan.
·
Manajemen Buku Terbuka (Open Book
Management)
Manajemen
buku terbuka banyak diterapkan dalam organisasi, tujuannya yaitu membuat para
karyawan berpikir seperti pemilik dengan melihat dampak dari keputusan mereka
terhadap hasil keuangan. Setelah karyawan memiliki pengetahuan ini, para
manajer harus teratur memberikan informasi angka-angaka kepada mereka, dengan
berbagi informasi ini karyawan akan melihat hubungan antara usaha mereka,
tingkat kinerja,dan hasil operasinya.
·
Program Pengakuan Karyawan(Eploye
Recognitin Programs)
Program
ini terdiri dari perhatian pribadi dan pengekspresian minat, persetujuan dan
penghargaan untuk pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik. Bentuknya
bermacam-macam, bisa dengan merayakan prestasi tim atau mengirim surat
elektronik yang mekaui seseuatu yang positif, ini akan menunjukan kepadda
karyawan bahwa mereka dihargai.
·
Program
Bayaran-untuk-Kinerja(Pay-for-Performance)
Program
bayaran untuk kinerja adalah rencana kompensasi variabelyang membayar karyawan berdasarkan
beberapa ukuran kinerja. Rancangan pembayaran berdasarkan jumla produk, rencana
intensif upah, pembagian laba, dan bonus lump
sum adalah contohnya. Individu harus memahami hubungan yang kuat antara
kinerja mereka dan imbalan yang mereka terima untuk memaksimalkan motivasi.
Imbalan jika dialokasikan hanya untuk faktor nonkinerja seperti jabatan
senioritas maka karyawan akan cenderung mengurangi usaha.
·
Program Opsi Saham (Stock Option)
Program
opsi saham dibuat untuk menghargai kinerja karyawan. Opsi Saham memberikan
instrumen keuangan yang memberikan karyawan hak untuk membeli saham pada harga
yang ditetapkan, dengan asumsi memberi intensif kuat untuk bekerja keras bagi
kesuksesan perusahaan. Jika perusahaan sukses maka nilai saham akan naik, sehingga
opsi saham akan menjadi berharga. Opsi saham yang dirancang tepat dapat menjadi
alat bantu motivasi yang kuat bagi karyawan, tapi dengan imbalan yang sesuai
dengan kinerja.
TentangUNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
Fakultas Bisnis dan Teknologi InformasiFakultas Ilmu Budaya
Fakultas Psikologi
Fakultas Sain & Teknologi
Fakultas Pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar